ADIL KA' TALINO, BACURAMIN KA' SARUGA, BASENGAT KA' JUBATA

Sabtu, 19 April 2008

Kabar Baik Bagi Anda yang Berminat “MENJUAL DIRI" Pada Pemilu 2009

UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilu DPR, DPD dan DPRD dipertajam dengan dikeluarkannya UU No. 10 Tahun 2008. UU Pemilu yang baru ini bukan hanya menambah kompetisi untuk memperebutkan kursi di DPR tetapi mempertajam kompetisi antar calon dalam parpol di setiap dapil (daerah pemilihan). Adapun hal-hal yang dipertajam tersebut diantaranya:
1. Penurunan besaraan dapil pemilu DPR dari 3 - 10 menjadi 3 – 12 sedangkan DPRD tetap.
2. Keterwakilan 30% perempuan; menempatkan 1 perempuan dari setiap 3 calon di setiap dapil.
3. Pencoblosan disahkan apabila memberikan satu tanda pada kolom no urut / nama calon atau hanya pada kolom nama parpol (jika sebelumnya tanda coblosan hanya pada kolom nama calon dinyatakan tidak sah).
4. No. Urut calon tidak berlaku untuk menetapkan calon yang mencapai jumlah suara sah minimal 30% dari BPP. (sebelumnya no urut calon dlm penetapan calon terpilih tdk berlaku hanya untuk calon yang mencapai jumlah suara sah yang sama atau melebihi BPP).

Kamis, 17 April 2008

Believed or Not 2

Tahukah anda!
Bunyi kijang meraung pada saat bekerja di ladang sebagai pertanda berita buruk.

Ular melintas di depan kita ketika melakukan perjalanan, sebagai pertanda adanya malapetaka.

Sepotong pongo’ atau ranting/dahan kayu yang sudah mati jatuh di sekitar tempat bekerja menandakan bahwa ada kabar buruk.

Selasa, 15 April 2008

Believed or Not 1

Bagi Masyarakat Adat Dayak Kanayatn yang tidak tercerabut adat budayanya meyakini bahwa untuk mengusir roh jahat atau hantu hanya dibutuhkan daun bamang atau daun sakang dan tai besi (serbuk besi) yang ditanam secara terpisah dan agak jauh dari rumah.

CAFE PLUS MERESAHKAN WARGA KERANJI PAIDANG

Jika anda bepergian menuju Pontianak - Ngabang dan arah sebaliknya, diantara kilometer 143-144 atau tepatnya di Desa Keranji Paidang, Kec. Sengah Temila, Kab. Landak di bahu kiri dan kanan jalan raya anda akan melihat pondok yang dibangun seadanya, menyerupai pondok di tengah sawah atau yang lebih dikenal sebagai café menurut orang-orang yang sering berkunjung ke tempat tersebut.

Café atau sebetulnya lebih pantas disebut sebagai warung ini layaknya seperti warung lainnya menyediakan minuman kopi dan teh serta makanan. Namun café yang satu ini akan terlihat kedoknya ketika malam hari tiba. Sebabnya aktivitas café ini baru akan terlihat ketika malam hari, sedangkan siang hari tutup karena mereka biasanya istirahat tidur karena semalaman melayani para tamu yang datang. Minuman yang mereka sediakan dan sajikan kebanyakan minuman alkohol diiringi music house plus seorang wanita pelayan yang juga kebanyakan berasal dari Desa dan Kecamatan lainnya dengan mesra mencumbui si pengunjung layaknya suami/isteri mereka dan patut diduga juga mereka dapat melakukan transaksi narkoba.

Keberadaan café-café ini sebetulnya sudah berlangsung sekitar 3 tahun yang lalu tapi jumlahnya masih sedikit. Namun belakangan ini nampaknya cafe tersebut semakin menjamur dan meresahkan warga masyarakat bahkan saat ini ada café yang dibangun secara permanen. Banyak orang tua mengeluhkan anak-anaknya malas pergi ke sekolah kemudian putus sekolah dan tidak mau membantu orang tua. Tak jarang pula para isteri mengeluhkan para suami mereka yang secara diam-diam mengunjungi café tersebut sehingga akhirnya ketahuan dan menimbulkan perkelahian dalam keluarga. Keindahan Desa menjadi semrawut akibat bangunan yang memakan badan jalan, masyarakat tidak lagi mencintai budayanya, menikah usia dini dan banyak lagi masalah sosial-budaya yang ditimbulkan akibat café ini.

Kami sangat menyesalkan keberadaan café-café ini karena salah satu diantara pemiliknya diduga oknum PNS. Kami tidak melarang orang lain untuk berusaha di Keranji Paidang, apapun statusnya! Tetapi jenis usahanya yang tidak merusak citra Desa Keranji Paidang. Semestinya oknum PNS tersebut memberikan teladan yang baik bagi warga lainnya bukan malah sebaliknya menciptakan kesan buruk dan penghancur moral bagi masyarakat Desanya. Kami menghimbau kepada pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan ini khususnya Dinas Ketertiban dan Kesatuan Bangsa Kab. Landak untuk segera menertibkan café-café ini, agar tidak menimbulkan dampak-dampak yang lebih luas lagi.

WARGA SIDAS SAMBUT PEMBANGUNAN SPBU



Warga Sidas, Kecamatan Sengah Temila, Kab. Landak dan sekitarnya menyambut baik pembangunan SPBU di jalur Sidas – Ngabang tepatnya di Dusun Kalawit. Adanya SPBU ini diharapkan mampu mensuplai kebutuhan BBM di 5 kecamatan yaitu Kec. Sengah Temila, Kec. Darit, Kec. Meranti, Kec. Mandor dan Sebangki, diungkapkan H. Sayo, Manajer CU Pancur Kasih TP. Sidas. Sayo menambahkan SPBU tersebut akan menyerap tenaga kerja dengan demikian akan mengurangi pengangguran di Sidas.

Selama ini pendistribusian BBM melalui Ngabang, bahkan ada juga dari Sungai Pinyuh maupun Pontianak yang jarak tempuhnya cukup jauh. Kesulitan ini menyebabkan terjadinya kelangkaan BBM akhirnya harga jual BBM di tingkat pengecer cukup tinggi.

Hermanius salah seorang pemilik kios BBM juga merasa senang atas kehadiran SPBU ini, saya yakin prospeknya sangat baik. Apalagi pembangunan infrastruktur di lima kecamatan tersebut cukup merata terutama dalam bidang perkebunan, jadi pasti akan membutuhkan BBM untuk menunjang produktivitas usahanya.

Adanya SPBU ini akan meningkatkan laju perputaran roda perekonomian di Kab. Landak, apalagi lokasi SPBU tersebut berada di jalur strategis, berada tidak jauh dari simpang tiga Darit Ngabang. Untuk itu Saya menghimbau kepada pihak terkait maupun masyarakat untuk mendukung dan menciptakan suasana aman dan nyaman di sekitar SPBU ini. Karena BBM sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kita bersama.


Hal senada juga diungkapkan Imbot pengusaha jasa angkutan yang tinggal di Tebing Tinggi, sangat berterima kasih kepada pemilik SPBU ini. Selama ini kami membeli BBM di SPBU wilayah lain yang jaraknya cukup jauh. Kadang-kadang kami juga membeli di kios-kios yang harganya cukup tinggi. Harapan kami dengan kehadiran SPBU ini dapat menghemat biaya operasional kendaraan kami. Ungkapnya mengakhiri percakapan.